Sabtu, 27 September 2014

PROPFIL DESA WATUKOSEK



PROFIL  DESA WATUKOSEK

2.1  Kondisi Desa
2.1.1. Sejarah Desa
a.      Legenda Desa
Setelah digali dan ditelusuri dari beberapa narasumber khususnya dari sesepuh maupun tokoh masyarakat desa Watukosek bahwa kata  Watukosek berasal dari padanan kata Watu yang berarti “ Batu “ dan kosek yang berati “ mengasah “.Konon Watukosek ini adalah tempat untuk mengasah pusaka dan  alat-alat perang prajurit kerajaan Majapahit. Watukosek ini merupakan batas wilayah Kerajaan Majapahit terbukti disebelah barat  Desa Watukosek ini berbatasan dengan Desa di daerah Kabupaten Mojokerto dengan Nama Watesengoro. Disamping itu di Desa Watukosek terdapat Dusun yang bernama Tamping yang berarti Tameng/Perisai/ Benteng Pertahanan sebelum memasuki kerajaan majapahit karena Dusun Tamping ini dulunya berupa rawa-rawa,  dan rawa-rawa inilah sebagai penghalang dari serangan musuh.

b.      Sejarah Pemerintahan Desa Watukosek

Pada zaman penjajahan Belanda, desa Watukosek dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama Surowono alias Singo Lothek yang membawahi 5 dusun yaitu
1.    Dusun Nglawang
2.    Dusun Watukosek
3.    Dusun Tamping
4.    Dusun Sumberjo
5.    Dusun Curah Banteng kini menjadi Asrama Pusdik Brimob
Dimana tiap-tiap dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun atau pamong desa yang membawahi RT/RW yang tugasnya debagai penanggung jawab keamanan. Dan mereka menjalankan tugas sesuai denga fungsinya masing-masing dan sebagai imbalan dari pelayanan mereka, masyarakat menyerahkan lahan sawah (tanah bengkok/ pecaton) dan diberikan kepada mereka.
Adapun beberapa nama Kepala Desa sebagai berikut
1.      Kepala Desa Surowono alias Singo Loethek  ( 1919 – 1930 )
2.      Kepala Desa  Karno alias Karyo Setro  (1930-1948)
3.      Kepala Desa H Mukti (1948-1957)
4.      Kepala Desa H.Ridwan (1957-1963)
5.      Kepala Desa Soklan  (1963 -1971)
6.      Kepala Desa Kariyo Legowo (1971-1999)
7.      Kepala Desa  Sugeng Wijanarko (1999-2007)
8.      Kepala Desa Margono (2007 – 2014)
9.   kepala  Desa Abdullah Abeb Yashadi ( 2014 - Sekarang )


2.1.2  Demografi
Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa Watukosek Tahun 2010, jumlah Penduduk Desa Watukosek adalah terdiri dari 1.146 KK, dengan jumlah total  4.076 jiwa, dengan rincian 2.068 laki-laki dan 2.008 perempuan sebagaimana tertera dalam Tabel 4.


Tabel 4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No
Usia
Laki-laki
perempuan
Jumlah
Prosentase
1
0-4
247
240
487
11.9 %
2
5-6
96
94
190
4,7%
3
7-15
356
346
702
17,2%
4
16-21
186
180
366
8,9%
5
22-59
1046
1017
2063
50,6 %
6
> 60
135
133
268
6,8 %










































   Jumlah Total
2068
2008
4076
100 %
   Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 22-59 tahun Desa Watukosek sekitar 2.063 atau hampir 50,6 %. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.

Tingkat kemiskinan di Desa Watukosek termasuk Tinggi. Dari jumlah 1.146 KK di atas, sejumlah 99 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 163 KK tercatat Keluarga Sejahtera  I  ,221 KK  tercatat Keluarga Sejahtera II; 540 KK tercatat Keluarga Sejahtera III; 128 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih 23 % KK Desa Watukosek adalah keluarga miskin.




Letak Geografis Desa Watukosek.

Secara Administrasi Desa Watukosek terletak diwilayah Kecamatyan Gempol Kabupaten Pasuruan.
Jarak ke Ibukota Kecamatan                                 : 7 Km
Lama tempuh ke Ibukota Kecamatan                  : 15 menit
Jarak ke Ibukota Kabupaten                                  : 35 Km
Lama tempuh ke Ibukota Kabupaten                   : 60 menit

BATAS DESA

Sebelah Utara                      :Desa Kebon agung Kec. Porong Kab.Sidoarjo
Sebelah Selatan                  : Desa Bulusari Kec. Gempol Kab. Pasuruan   
Sebelah Barat                      : Desa Watesnegoro Kec.Ngoro Kab. Mojokerto           
Sebelah Timur                      : Desa Carat Kec. Gempol Kab. Pasuruan         

LUAS DESA                         : 374,76 Ha
Jumlah KK                            : 1.146 KK
Jumlah Penduduk               : L : 2.068  +   P : 2.008     =  4.076

Secara geografis Desa Watukosek terletak pada posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa dataran rendah dan pegunungan yaitu sekitar 35 m di atas permukaan air laut.


2.1.2.1  Pendidikan

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Prosentase tinggkat pendidikan Desa Watukosek dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5
Tamatan Sekolah Masyarakat

No
Keterangan
Jumlah
Prosentase
1
Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas
-
-
2
Usia Pra-Sekolah
117
2,9 %
3
Tidak Tamat SD
705
17,3 %
4
Tamat Sekolah SD
815
20 %
5
Tamat Sekolah SMP
823
20,2 %
6
Tamat Sekolah SMA
1483
36,4 %
7
Tamat Sekolah PT/ Akademi
241
5,9 %
       Jumlah Total
4076
100 %
 
2.1.2.2  Kesehatan

Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan. Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Dari data yang ada menunjukkan adanya jumlah masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi. Adapun penyakit yang sering diderita antara lain infeksi pernapasan akut bagian atas, malaria, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan memiliki durasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat  Desa Watukosek secara umum.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait keikutsertaan masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif tahun 2010 di Desa Watukosek berjumlah ……….. pasangan usia subur. Sedangkan jumlah bayi yang diimunisasikan dengan Polio dan DPT-1 berjumlah 238 bayi. Tingkat partisipasi demikian ini relatif tinggi walaupun masih bisa dimaksimalkan mengingat cukup tersedianya fasilitas kesehatan berupa sebuah Puskesmas Pembantu, dan Poskesdes yang ada di Desa Watukosek.


2.1.3 Keadaan Sosial
Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Watukosek, hal ini tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pemillukada, dan pemilugub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Khusus untuk pemilihan kepala desa Watukosek, sebagaimana tradisi kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut pulung –dalam tradisi jawa- bagi keluarga-keluarga tersebut.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.
Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan Desa Watukosek pada tahun 2007. Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 99 %. Tercatat ada 3 ( Tiga) kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Watukosek seperti acara perayaan desa.
Pada bulan Juli dan Nopember 2008 ini masyarakat juga dilibatkan dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur putaran I dan II secara langsung. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada pilihan kepala Desa, namun masyarakat tetap antusias memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi yang cukup signifikan di desa Watukosek.



Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Permusyawaratan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Watukosek mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Watukosek  mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Watukosek kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Watukosek. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Watukosek. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.
Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan sosial yang cukup berarti di Desa Watukosek. Isu-isu terkait tema ini, seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang membahayakan masyarakat dan sosial.

2.1.4 Keadaan Ekonomi
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Watukosek dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, karyawan Swasta, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.

Tabel 6
Mata Pencaharian dan Jumlahnya
     
No
Mata Pencaharian
Jumlah
Prosentase

1
Pertanian
2568
63 %

2
Jasa/ Perdagangan
1. Jasa Pemerintahan
2. Jasa Perdagangan 
3. Jasa Angkutan
4. Jasa Ketrampilan
5. Jasa lainnya

86
285
611
122
-
19 %

3
 Sektor Industri
693
17 %

4
Sektor lain
1100
27 %

Jumlah
4076
100 %




Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Watukosek masih cukup rendah. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk usia 20-55 yang belum bekerja berjumlah 134 orang dari jumlah angkatan kerja sekitar 3.794 orang. Angka-angka inilah yang merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Watukosek.

2.2.      KONDISI PEMERINTAHAN DESA

2.2.1      PEMBAGIAN WILAYAH DESA

Wilayah Desa Watukosek terdiri dari 4 Dusun yaitu :

1.    Dusun Nglawang;
2.    Dusun Watukosek;
3.    Dusun Tamping;
4.    Dusun Sumberjo;

Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa Watukosek, dari kesepuluh Dusun tersebut terbagi menjadi 5 RW ( Rukun Warga ) dan 21 RT ( Rukun tetangga ).


2.2.2. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA

Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah Pemerintahan Desa Watukosek memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk.
Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Watukosek tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:








Tabel 1

Nama Pejabat Pemerintah Desa Watukosek

No
Nama
Jabatan
1
Abdullah Abeb Yashadi
Kepala Desa
2
M.Chasan Chusen
Sekretaris Desa
3
Slamet Mulyadi
Kaur Pemerintahan
4
Sumantri
Kaur Keuangan
5
Fauziyah Zubaidi
Kaur Umum
6
Darmiaji
Kaur Pembangunan
7
Suremi Kiyono
Kasun Nglawang
8
Muksin
Kasun Watukosek
9
Aminin
Kasun Tamping
10
Moh.Nasir
Kasun Sumberjo
11
Dwi Joko Santoso
Pel.Teknis Pengairan
12
Abdul Kadir
Pel.Teknis Trantib
13
Kholil
Modin Tamping






Tabel 2
Nama Badan Permusyawaratan Desa Watukosek
No
Nama
Jabatan
1
MULYANI
Ketua
2
NUR HALIM
Wakil Ketua
3
M.IMAM HANAVI
Sekretaris
4
SHAMER YANTO
Anggota
5
HAFID MASKURIN
Anggota
6
NUNUK PURWANTI
Anggota
7
Drs.SUGIONO
Anggota












3 komentar:

  1. Hendaknya di update sebagai catatan sejarah

    BalasHapus
  2. Catatan murni tanpa ada tendensi mendiskriditkan seseorang haruslah baik buruknya peristiwa peristiwa hendaknya di update agar anak cucu kita senantiasa mengjormati keberagaman dan nilai nilai adi luhung

    BalasHapus